Senin, 21 November 2011

BAB IX. SIKLUS HIDUP SISTEM

PENDAHULUAN

Sistem yang baik pasti mempunyai daur hidup yang baik pula. Daur hidup yang dimaksud adalah sebuah proses pemeliharaan sistem baik itu berupa pembuatan, kontrol, dan penanganan masalah pada sistem.


PEMBAHASAN

DEFINISI

Siklus hidup sistem (system life cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan

TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
• Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
• Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
• Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
• Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.

Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan  keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).

TAHAP ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
• Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
• Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.
• Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
• Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
• Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
• Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
• Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).

5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

TAHAP IMPLEMENTASI
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP), yang berisi antara lain :
a. Surat yang ditransmisikan
b. Tujuan dan kendala sistem
c. Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan, dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
d. Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan bagi keputusn tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
5. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis data (database management sistem – DBMS).
6. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data, pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
8. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan lisan)
9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover. Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
10. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
e. Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi.
f. Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
g. Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu waktu.
h. Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.

TAHAP OPERASI
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.



3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem

4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.

5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.

PROTOTYPING

Memberikan ide bagi designer sistem maupun user potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya.
Jenis – jenis Prototype :
1. Jenis I , akan menjadi sistem opersional.
Langkah – langkahnya :

  •  Mengidentifikasi kebutuhan user.
  •  Mengembangkan prototype.
  •  Menentukan apakah prototype dapat diterima.
  •  Menggunakan prototype.
2. Jenis II , langkah – langkahnya :
  •  Mengadakan sistem operasional.
  •  Menguji sistem operasional.
  •  Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
  •  Menggunakan sistem operasional.


KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam membangun siklus hidup sistem. Kita harus terlebih dahulu merancang, kemudian setelah rancangan tersebut dianggap tepat maka langkah selanjutnya adalah penerapan dan pengoperasian. Hal ini akan terus terjadi dalam sebuah sistem yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3

BAB VII. KOMUNIKASI DATA

PENDAHULUAN

Era awal komunikasi diwarnai dengan adanya radio yaitu sebuah teknologi yang dapat mentransmisikan sebuah gelombang suara melalui pemancar yang memungkinkan pendengar untuk menerima gelombang suara tersebut. Setelah era komunikasi data berbentuk suara, para ilmuan terus melakukan pengembangan tidak hanya berupa suara, tetapi juga gambar dan video. Perkembangan ini lah yang disebut dengan komunikasi data.


PEMBAHASAN
DEFENISI

Pergerakan data dan informasi yang dikodekan dari satu titik ke titik lain melalui:
Peralatan listrik/magnetik, kabel serat optik atau sinyal gelombang mikro.

MODEL KOMUNIKASI DATA


KOMUNIKASI DATA BERBASIS KOMPUTER


PERALATAN KOMUNIKASI DATA

Peralatan yang digunakan untuk melakukan interaksi / komunikasi dibedakan atas (peralatan inter aksi) :

  • Data Communication Equipment – DCE, untuk menyalurkan informasi antar lokasi.   
  • Data Terminal Equipment – DTE, merupakan peralatan tempat informasi masuk dan keluar bagi pemakai maupun komputer.

Di dalam sistem komunikasi data ada sistem yang mengatur hubungan dengan peralatan komunikasi data. Peralatan ini disebut Data Communication Controller Unit – DCCU.
Tugas dari DCCU antara lain :

  • Membentuk antar muka antara sistem input/output bus dan modem;
  •  Mengendalikan sinyal antarmuka modem dan konversi level sinyal agar sesuai dengan antarmuka;
  •  Mengubah data yang akan dikirimkan menjadi serial dan sebaliknya;
  •  Untuk peralatan sinkron terdapat buffer, dan kendali berita antara 2 stasiun dilakukan oleh DCCU;
  •  Mengatur error recovery dengan mekanisme retry;
  •  Melakukan konversi sandi bilamana perlu;
  •  Melakukan sinkronisasi karakter baik dengan cara start/stop maupun dengan karakter SYN;
  •  Melakukan bit sinkronisasi untuk controller asinkron. Kadang kala controller sinkron juga dapat melakukannya dengan internal clock;
  •  Melakukan pengujian kesalahan (parity, longitudinal atau BCC);
  •  Mengendalikan prosedur dengan melacak karakter transmission control.

Termasuk dalam klasifikasi DCCU antara lain I/O controller dan pengendali terminal.
Terminal adalah lokasi dalam jaringan yang merupakan tempat informasi dapat masuk dan keluar. Dengan demikian sebuah komputer dapat digolongkan sebagai terminal, bila fungsinya memang demikian.

  • Beberapa macam terminal yang umum : Key board – printer
  •  Key board – video display
  •  Line printer



Input/Output ControllerI/O controller mengatur aliran informasi masuk dan keluar terminal.
Terdapat 3 fungsi I/O controller : (lihat Gambar 3)
a. Kendali masukan (input control)
b. Kendali keluaran (output control)
c. Pemeriksaan kesalahan (error checking) : validity checking, redundancy checking, dan polynomial checking.

Pengendali Terminal

  • Melakukan semua hal yang dilakukan oleh I/O controller, dengan tugas utamanya adalah : Sinkronisasi
  •  Pengujian kesalahan
  •  Kendali dan perintah I/O
  •  Menyimpan karakter untuk sementara
  •  Multiplexing
  •  Pemeriksaan status dan Pemeriksaan kecepatan
  •  Perakitan dan pembongkaran

Dalam sistem komunikasi data dikenal beberapa macam perangkat keras :
a. Terminal
b. Komputer
c. Tranmission lines
d. Modem
e. Multiplexer
f. Concentrator (pengumpul)

a. Terminal
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan melihat perkembangan di masa datang.
Dalam menyampaikan datanya ke DCE, DTE menggunakan salah satu cara berikut :
(i). Asinkron; menggunakan start/stop bit,

  •  untuk terminal yang menerima data dalam bentuk karakter dan langsung berhubungan dengan manusia,
  •  kecepatannya tidak begitu tinggi.

(ii). Sinkron

  •  Blok data akan dikirimkan setelah terjadi sinkronisasi antara pengirim dan penerima,
  •  Blok data umumnya berupa teks (kumpulan karakter),
  •  Kecepatannya tinggi.

(iii). Paket

  •  Data dikirimkan dalam bentuk paket yang terdiri dari atas sejumlah bit,
  •  Sinkronisasi di awal dan diakhir arus bit,
  •  Data merupakan arus bit, bukan arus karakter,
  •  Kecepatannya tinggi,
  •  Dipakai pada jaringan data (data network).

Macam-macam Terminal Dasar : Teletypewriter

  •  Video Display Terminal/Unit – VDT/VDU
  •  Remote Job Entry Terminal
  •  Transaction Terminal
  •  Intelligent Terminal (Terminal Cerdas)

b. Komputer
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data aak berbeda dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
c. Transmission Lines
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines).
Pada dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan untuk membawa data dari sumber ke penerima.
d. Modem
Singkatan dari Modulator – DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi. Dalam komunikasi data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan penerima.
Dalam menentukan modem yang harus digunakan ada beberapa hal yang diperhatikan :

  •  Laju transmisi data, (rendah, sedang, tinggi)
  •  Mode komunikasi, (simplex : satu arah; half duplex : dua arah secara bergantian; Full duplex : dua arah bersamaan)
  •  Sinkronisasi
  •  Teknik modulasi, (Teknik Quadrature Aplitudo Modulation – QAM tergolong dalam Amplitudo Modulation – AM , Teknik Frequency Shift Keying yang tergolong dalam Frequency Modulation – FM, dan Teknik Phase Shift Keying yang tergolong Phase Modulation – PM)
  •  Standar industri, (standar internasionl dikeluakan oleh Committee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique

e. Multiplexer
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi, sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.
Macam-macam Multiplexing :
• Ferquency Division Multiplexing - FDM; akan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya
• Time Division Multiplexing – TDM; pengiriman data dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal tersebut dikirimkan dan digunakan untuk transmisi sinyak digital.
f. Concentrator
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat. Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan. Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran berita tanpa salah (error free messages).
Tugas Concentrator :

  •  Line servicing
  •  Konversi kecepatan dan kode
  •  Meratakan traffic
  •  Error control
  •  Memungkin ekspansi sistem tanpa perlu menggannggu pusat
  •  Dapat mengganti jenis terminal dengan yang lebih efisien tanpa modifikasi pada pusat.

SOFTWARE KOMUNIKASI DATA

Software member kemampuan kepada semua unit hardware datacom untuk bekerja sebagai sebuah system. Software dapat berada disegala point dalam jaringan, tapi sebagaian besar ditempatkan dalamhost dan front end processor. Selebihnya ditempatkan dalam unit pengontrol cluster dan terinal intelligent. Software tersebut mempunyai nama yang berbeda-beda tergantung tempatnya.

  •  Software dalam host
Software dalam host adalah telecommunication monitor.software ini melengkapi bagian system operasi yang menjalankan transmisi data antara host dan front end processor. Walaupun fungsi yang dilakukan oleh software TCM berbeda untuk satu system dengan system lainnya.
  •  Software dalam front end processor
Nama yang digunakan untuk software datacom dalam front end processor adalah network control program atau NCP

MANAJER JARINGAN

Ketika kita mempelajari database, kita mengetahui bahwa spesialis yang disebut DBA disertakan dalam organisasi pelayanan informasi untuk mengelola bagian CBIS. Manajer jaringan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengimplementasikan, mengoperasikan dan mengontrol jaringan datacom perusahaan atau beberapa jaingan. Analisis software yang memprogram dan memelihara software datacom dan teknis datacom yang terlibatr dengan hardware dan operasi. Dimasa lampau, banyak manajer jaringan dan staf mereka yang pindah dari common carrier ke CBIS. Tred dari teknologi analog menjadi teknologi digital menyebabkan jalan karir seseorang berubah. Trend yang lain yang mungkin terjadi adalah akan terdapat lebih banyak manajer jaringan yang menjadi CIO.CIO harus menjadi manajer komunikasi dalam arti yang luas, sebagai eksekutif perusahaan akan menganggap misi CIO sebagai fasilitas komunikasi dari organisasi.

PERANAN KOMUNIKASI DATA DALAM PEMECAHAN MASALAH

Komunikasi data mempunyai pengaruh yang bersifat perorang maupun organisasi dalam pemecahan masalah.

  •  Pengaruh perorangan
  •  Pengaruh organisasional

KESIMPULAN

Skematika komunikasi data dasar mempunyai bentuk umum yang sama sebagai model komunikasi dasar. Semua computer dan peralatan komunikasi yang saling dihubungkan disebut jaringan data komunikasi. Jaringan dasar terdiri atas terminal dan computer yang dapat mengirim maupun menerima pesan,modem yang mengkode dan dikode pesan dan channel. Dalam perusahaan yang menggunakan data komunikasi untuk pengumpulan data dan pentransmisian keputusan, semua pemecah masalah mempunyai akses ke sumber komputerisasi yang sama. Komunikasi data juga memberikan kemampuan terhadap perusahaan untuk melakukan strategi keputusan masalah sentralisasi ataupun desentralisasi.

DAFTAR PUSTAKA

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3
STAFFSITE 4
STAFFSITE 5

BAB III. MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN

Model Sistem Umum Perusahaan
PENDAHULUAN

Pernahkan kita mendengar bahwa ada sebuah perusahaan yang tidak dapat bertahan ditengah persaingan ekonomi global sehingga mereka harus menurunkan gaji pokok serta memutasi karyawan, bahkan ada yang menutup perusahaan dan mengeluarkan karyawan. Hal ini terjadi karena adanya model sistem yang kurang tepat terhadap perusahaan bersangkutan. Dalam sebuah organisasi tentunya terdapat banyak permasalahan atau tantangan dalam mencapai sebuah tujuan. Oleh karena itu pembuatan model dan pendekatan yang tepat dalam mengatisipasi datangnya masalah adalah sebuah keharusan.
PEMBAHASAN
Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.
Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

Jenis-jenis model
1. Model Fisik
Model yang menggambarkan entity dengan tiga dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari aslinya. Seperti boneka, mobil-mobilan, prototype rancangan, dsb
2. Model Naratif
Model yang menjelaskan entity secara tertulis/ lisan. Model ini digunakan sehari-hari. Co/: Penjelasan tertulis komputer, penjelasan lisan melalui sistem komunikasi.
3. Model Grafis
Model yang mewakili entitasnya dengan abstraksi garis, simbol & bentuk. Seringkali disertai dengan penjelasan naratif.
Co/: laporan-laporan, alat pemecahan / analisis masalah seperti flowchart, DFD.
4. Model Matematis
Model yang disajikan dalam rumus matematika atau persamaan
Co/: BEP = TFC / P – C
BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost

Kelebihan :
- Tidak mengenal geografis (siapa saja yg mengerti simbol matematis tentu dapat mengerti model tersebut)
- Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan.

Sistem Konsep
1. Sistem Simpul tertutup.

Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Perusahaan bisnis yang memiliki simpul feedback & mekanisme kontrol. Simpul feedbacknya adalah informasi. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.

2. Sistem simpul terbuka.
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Co/: Pemanas ruang listrik yang kecil & tidak mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang tetap. Bila pemanas ini dipasang maka akan mengeluarkan panas yg banyak atau sedikit.

Dimensi-dimensi Informasi
1. Relevansi
2. Akurasi
3. Ketepatan Waktu
4. Kelengkapan

Model Sistem Umum Perusahaan


PENDEKATAN SISTEM
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM
1. Usaha Persiapan
o Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
o Mengenal sistem lingkungan.
o Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
o Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
o Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
1. Mengevaluasi standar.
2. Membandingkan output dengan standar.
3. Mengevaluasi manajemen.
4. Mengevaluasi pemroses informasi.
5. Mengevaluasi input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi proses.
7.Mengevaluasi sumber daya output.
3. Usaha Persiapan
o Pertimbangan alternatif yang layak.
o Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
o Memilih solusi terbaik.
o Menerapkan solusi.
o Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah
( Problem solver) :
a. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.



Kesimpulan
Dalam model sistem umum perusahaan kita dapat membuat sebuah model perusahaan berupa model fisik, naratif, grafis dan matematis. Jenis-jenis model tersebut berguna untuk membantu manajer untuk mengambil keputusan guna menentukan keberlangsungan hidup sebuah paerusahaan atau organisasi. Jadi dalam membuat sebuah organisasi atau perusahaan haruslah dibuat terlebih dahulu model sistemnya.

Daftar Pustaka

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3

Rabu, 16 November 2011

BAB IV. PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

PENDAHULUAN
Masalah yang ditemukan dalam sebuah organisasi saat ini semakin kompleks dan membutuhkan pemecahan masalah yang tepat. Mulai dari masalah yang sederhana hingga yang kompleks, semua harus diselesaikan secara tepat. Namun, dalam pelaksanaannya memecahkan masalah bukanlah sebuah perkara mudah. Dalam hal ini teknologi melalui sebuah sistem yang dirancang manusia dapat memberikan alternatif pemecahan masalah yang tepat dan cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan 3 usaha pendekatan sistematis yaitu :

I. Persiapan
Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan.

II. Definisi
Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan tertentu.

III. Solusi
Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif, mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya dan membuat tindak lanjut utk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
PEMBAHASAN

Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
• Masalah adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa.
• Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
• Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya
• Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
• Pengambilan keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
• Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan
• Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi tiap alternative



Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala
1. Kendala intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.

Tahapan pemecahan masalah dengan pendekatan sistem
1. Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem
2. Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya
3. Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1. Usaha persiapan
3 langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b) Mengenal sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan

2. Usaha definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi (pemahaman masalah)
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis bagian sistem dalam suatu urutan tertentu

3. Usaha pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.

Faktor manusia yang memengaruhi pemecahan masalah

Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

1. Merasakan masalah (problem solving styles)
Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.

 Penghindar masalah (problem avoider), manajer mengambil sikap positif & menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.

 Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.

2. Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya. Mengumpulkan informasi (information-gathering styles)
Manajer dpt menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap thd total volume informasi yg tersedia :
 Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.

 Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.

3. Menggunakan informasi (information-using styles)
Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu masalah.

 Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.

 Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.






KESIMPULAN

Pemecahan masalah secara sistematis adalah sebuah proses logis yang didukung oleh fakta dan bukti yang ada. Sebelum seseorang memecahkan masalah, sebaiknya kita mengetahui apa penyebab dan mengenali sebuah masalah, atau dengan kata lain kita membutuhkan analisa masalah tersebut secara mendalam. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menganalisi solusi yang terbaik dan mengambil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3
STAFFSITE 4
STAFFSITE 5

BAB VIII. KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN

Masih ingatkah anda dengan kasus pemalsuan website yang dilakukan oleh seseorang berinisial SH? Namun untungnya orang ini tidak menggunakan data para nasabah untuk tujuan yang jahat, sehingga pada akhirnya masalah pemalsuan website dengan domain yang mirip dengan klikBCA.com tidak menjadi panjang. Hal ini mengingatkan pada kita bahwa fungsi kemamanan pada sebuah sistem berbasis elektronik pun rentan terhadap tindak criminal. Sehingga pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari tentang bagaimana sistem seharusnya dibangun untuk keamanan data atau informasi didalamnya.


PEMBAHASAN

DEFENISI KEAMANAN

Keamanan adalah proteksi atau perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia
Tujuan Keamanan:
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
2. Ketersediaan (Availability)
3. Integritas (Integrity)

PENTINGNYA PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
Berkaitan dengan keamanan sistem informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain:
a) Kontrol Administratif
b) Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
c) Kontrol Operasi
d) Proteksi Fisik terhadap Pusat Data


Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain (Cont):
e) Kontrol Perangkat Keras
f) Kontrol Akses terhadap Sistem computer
g) Kontrol terhadap Akses Informasi
h) Kontrol terhadap Bencana
i) Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
j) Kontrol Aplikasi

TUGAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Kontrol Pengembangan


Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

Kontrol Desain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
 Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
ร– . Permulaan dokumen sumber
ร– . Kewenangan
ร– . Pembuatan input computer
ร– . Penanganan kesalahan
ร– . Penyimpanan dokumen sumber
 Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
ร– . Entri data
ร– . Verifikasi data
ร– . Penanganan kesalahan
ร– . Penyeimbangan batch
 Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
ร– . Kontrol pengiriman pesan
ร– . Kontrol saluran (channel) komunikasi
ร– . Kontrol penerimaan pesan
ร– . Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
 Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
ร– . Penanganan data
ร– . Penanganan kesalahan
ร– . Database dan perpustakaan software

Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari
ร– . Kata kunci (Password)
ร– . Direktori pemakai (User Directory)
ร– . Direktori elemen data (Field Directory)
ร– . Enkripsi (Encryption)


 Output Komputer (Computer Output)
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
ร– . Penyeimbangan operasi komputer
ร– . Distribusi
ร– . Penyeimbangan departemen pemakai
ร– . Penanganan kesalahan
ร– . Penyimpanan record

Kontrol Pengeoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1. Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5. Perencanaan disaster, meliputi area :
• Rencana keadaan darurat (emergency plan)
• Rencana back-up (backup plan)
• Rencana record penting (vital record plan)
• Rencana recovery (recovery plan)


KESIMPULAN
Sesuai dengan apa yang saya sampaikan pada bagian pendahuluan bahwa sistem sekelas Bank BCA saja masih bias dibobol dengan teknik social engineering. Maka, kita perlu betul-betul memperhatikan bagaimana membuat sistem yang baik, memelihara, dan mengatur pemakai sistem bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3
STAFFSITE 4

BAB I. PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

PENDAHULUAN


Era informasi yang semakin kompleks dewasa ini membuat sebagian orang merasa perlu mengatur dan memilah berbagai informasi yang datang. Seleksi ini menyangkut relevansi, urgensi, dan keaslian informasi yang diterima. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, manajemen informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendasar dalam mengatur dan menentukan keberlangsungan hidup suatu organisasi. Oleh karena itu pembahasan mengenai manajemen informasi akan berpusat pada : sumber daya manusia dan informasi, sistem, data, dan aplikasinya terhadap perkembangan teknologi.
Definisi

Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manager dan memiliki nilai. Informasi mempunyai nilai karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan kemudian bertambah besar.

Data :
Gambaran / fakta secara relatif belum berarti bagi penerimanya.

Informasi :
Salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakkan oleh manager
untuk mengendalikan organisasi tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

Kebutuhan informasi didasarkan pada :
• Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
• Kemampuan komputer yang semakin meningkat

Manajemen Informasi

Manajemen Informasi sebagai sumber mempunyai pola yang sama, dimana tugas manajer pada sebuah perusahaan atau organisasi adalah sebagai berikut:
• Bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memproses menjadi informasi
yang dapat digunakkan
• Menentukan orang – orang dalam perusahaan supaya dapat menerima informasi dengan
bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula sehingga informasi dapat digunakkan
untuk mendukung proses manajemen
• Membuang informasi yang kuno, tidak lengkap dan salah serta mengganti dengan informasi yang dapat digunakkan

Sumber daya Manajemen Informasi :
1. Sumber daya FISIK : manusia, mesin, material, uang.
2. Sumber daya KONSEPTUAL : Informasi (termasuk data).

Tugas manajer adalah mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif.

Pentingnya Manajemen informasi dalam Perusahaan, disebabkan karena :
• Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh :
1. Pengaruh ekonomi internasional, contoh : gejolak inflasi dan resesi keuangan global.
2. Persaingan dunia.
3. Batas waktu yang singkat.
4. Kendala-kendala sosial.
• Kemampuan komputer yang semakin baik.


Peranan Manajer dalam Manajemen Informasi

Lima bentuk sumber yang dikelola oleh seorang manajer adalah :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin termasuk fasilitas dan energi
4. Keuangan
5. Informasi termasuk data
Peranan manajerian menurut Mintzberg adalah :
1. Peran antar pribadi (Interpersonal roles)
• Pemimpin (Leader) yang mampu menyediakan motivasi
• Berpenampilan tinggi (Figure head), Melaksanakan tugas seremonial
• Mampu berhubungan dengan orang lain (Laison), menjalin hubungan dengan orang yang berada diluar unit
2. Peran informasional (Informational roles)
• Pemonitor (Monitor), Mencari informasi dan mengamati aktivitas yang ada
• Menyampaikan informasi (Disseminator)
• Juru bicara (Spokesperson)
3. Peran pengambil keputusan (Decesition maker roles)
• Wiraswasta (Enterpreneur) membuat perbaikan
• Menangani gangguan (Disturbance Handler) dengan bereaksi terhadap kejadian yang tidak diduga
• Pembagi sumber (Resource allocator)
• Tawar – menawar (Negotiator)
Keahlian manajer meliputi :
• Computer literate
• Information literate


Evolusi Sistem Berbasis Komputer

1. Fokus pada data (S.I.A)
Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah Pengolahan Data Elektronik, kemudian digunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan.
2. Fokus pada informasi (S.I.M)
Aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi.
3. Fokus pada pendukung keputusan (D.S.S)
Sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
4. Fokus pada komunikasi (O.A)
Difokuskan pada Otomatisasi Kantor, memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja melalui penggunaan alat-alat elektronik.
5. Fokus pada konsultasi (Sistem Pakar)
Sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sistem pakar adalah sebuah teknik inovatif baru dalam menangkap dan memadukan pengetahuan.

Syarat Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer

Dalam mengimplementasikan sistem informasi berbasis komputer diperlukan beberapa hal berikut :

1. Sistem analis : mengembangkan sistem yang baru dan memperbaiki sistem yang lama.
2. Spesialis jaringan bekerja sama dengan sistem analis membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer.
3. Programmer : menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh sistem analis untuk membuat kode-kode instruksi yang menyebabkan komputer memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan oleh semua orang didalam organisasi.
4. Operator , mengoperasikan komputer berskala besar.



Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen informasi adalah suatu cara pengumpulan, penyeleksian, dan penyajian informasi yang berbasis elektronik. Sehingga perangkat-perangkat elektronik seperti computer sangat dibutuhkan dalam membentuk sebuah system manaejemen informasi


Daftar Pustaka

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
E-LEARNING GUNADARMA

BAB V. DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

PENDAHULUAN

Apa yang akan Anda lakukan dengan komputer? Jawaban Anda pasti bermacam-macam, bisa saja sebagai alat mengerjakan tugas kuliah, kantor, mendengarkan musik, bermain game, mengedit foto, dan menjelajah internet. Tapi pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah komputer dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dan apa yang diperlukan untuk melakukan setiap hal yang kita perintahkan? Dipembahasan kali ini kita akan membahas bagaimana komputer bekerja dan memroses setiap perintah yang diberikan pengguna serta komponen-komponen pemroses perintah.


PEMBAHASAN

1. Arsitektur komputer
Komputer yang dapat mengerjakan berbagai hal yang sifatnya umum harus memiliki komponen-komponen seperti :
a. Prosesor
Prosesor adalah alat berupa chip yang berfungsi untuk memroses berbagai perintah yang di inputkan oleh user. Chip terdiri dari banyak transistor
b. Memori
Memori dalam komputer digunakan untuk menampung berbagai input dari user kemudian dikerjakan oleh prosesor
c. Media penyimpanan
Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan berbagai data yang dimiliki oleh user ataupun proses yang berjalan dalam sistem komputer. Media penyimpanan ini dibagi menjadi dua :
• Media penyimpanan primer
Penyimpanan primer pada sebuah komputer biasanya berupa hard disk yang ukurannya saat ini mencapai ratusan giga byte.
• Media penyimpanan sekunder
media penyimpanan ini berupa RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory). Ram berfungsi untuk menampung perintah-perintah yang di inputkan oleh user dan data yang disimpan akan hilang jika kehilangan daya (volatile) sedangkan ROM adalah media penyimpanan permanen dalam sistem komputer dan tidak akan hilang jika komputer kehilangan daya (non volatile).
2. Alat input
Peralatan input pada komputer umum memiliki beberapa jenis dan spesifikasi, diantaranya :
a. Keyboard
Alat input ini digunakan untuk memasukkan data berupa huruf, angka, dan symbol
b. Mouse
Mouse atau yang juga disebut tetikus dalam bahasa Indonesia merupakan alat input yang berfungsi untuk memilih menu yang ada pada layar
c. Mikrofon
Untuk memasukkan data berupa suara kita dapa menggunakan mikrofon
d. Touch screen
Teknologi layar sentuh saat ini sedang berkembang dengan begitu cepat mulai dari teknologi layar resistif hingga kapasitif dan gorilla glass. Semua tipe layar sentuh ini memiliki keunggulannya masing-masing
e. Pembaca optik otomatis
Alat input ini dibagi menjadi :
• Alat pembaca optis, alat input yang membaca data dengan menyinari suatu sinar terang di atas data dan kemudian menangkap citra yang terpantul pada matriks sel-sel photoelectric. Contoh : Scanner, OCR (Optical Character Recognition), OMR (Optical Mark Reader)
• Alat pembaca magnetis, alat pembaca yang menggunakan tinta khusus yang berisi zat yang dapat diberi muatan magnet. Contoh : MICR (Magnetic Ink Character Recognition).
f. Alat input video
Alat ini dapat berupa perangkat yang dapat menangkap gambar yaitu camcorder
g. Alat input dengan sensor gerak
Alat input jenis ini banyak digunakan untuk membuat film animasi berupa gloves dan walker
3. Perangkat Lunak
Perangkat lunak atau biasa disebut software merupakan jembatan yang menghubungkan user dengan perangkat keras komputer. Perangkat lunak ini dibagi menjadi :
a. Perangkat lunak sistem (Sistem Operasi)
Software ini bertugas mengatur tugas-tugas dasar yang diperintah pengguna kepada komputer. Contoh : redhat, Ubuntu, Mac OS X, Windows
Ada enam fungsi dasar sistem operasi :
• Menjadwalkan Tugas
• Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
• Menjaga keamanan sistem
• Memungkinkan pembagian sumber daya untuk beberapa pemakai
• Menangani Interrupt
• Menyiapkan catatan pemakaian

b. Program Utiliti
Adalah suatu routine yang memungkinkan pemakai untuk melaksanakan operasi pemrosesan data dasar tertentu yang tidak unik pada satu aplikasi pemakai tertentu
c. Perangkat Lunak Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi adalah program yang sudah menjadi kebutuhan pengguna selain sistem operasi dalam memaksimalkan kemampuan komputer atau membantu pekerjaan yang hendak dilakukan user. Aplikasi ini bisa berupa paket aplikasi seperti : Microsoft Office, Open Office, Adobe, dan Corel.

Kesimpulan
Pemrosesan dalam sebuah komputer adalah sebuah proses yang saling membutuhkan satu sama lain, sehingga komputer tidak akan dapat berfungsi normal jika ada komponen yang tidak terpenuhi, baik itu dari sisi perangkat keras, lunak, ataupun pengguna. Oleh karena itu perlu dipahami bahwa perangkat keras, lunak, dan pengguna adalah sebuah kesatuan yang menjadi system sehingga komputer dapat memproses informasi.

Daftar Pustaka

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2

BAB X. MANAJEMEN SUMBER INFORMASI

PENDAHULUAN

Informasi yang semakin deras mengalir membuat setiap informasi harus diatur dengan baik agar tidak berantakan dan tercecer, termasuk dengan sumber informasi yang masuk ke dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Manajemen berbagai sumber informasi dapat dilakukan dengan bantuan alat elektronik berupa komputer. Dalam pembahasan ini akan dibahas bagaimana mengatur berbagai sumber informasi.


PEMBAHASAN
Berbagai Pandangan Terhadap IRM

Mehdi Khosrowpour mengemukakan kepada penulis buku ini, melalui surat pribadi, bahwa definisi IRM adalah, “Konsep manajemen sumber informasi mengenal informasi sebagai sumber oraganisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominant yang lain, seperti orang, bajan, keuangan, peralatan, dan manajemen. Lebih jauh lagi, IRM ini menghendaki adanya manajemen komprehensif terhadap semua komponen teknologi pemrosesan informasi maupun terhadap elemen manusia, agar keduanya dapat mengumpulkan, memproses, menyebarkan, dan mengelola informasi, yang merupakan aset organisasional yang utama. “Ia mengidentifikasi sumber informasi yang meliputi: informasi, hardware pemrosesan, software pemrosesan, telekomunikasi, otomatisasi kantor, struktur sistem informasi, para professional system, end-user, dan struktur manajemen. Pandangan mengenai IRM dalam buku ini adalah sesuai dengan definisi dan dafar sumber yang dikemukakan oleh Khosrowpour ini.

Informasi Sebagai Sumber Strategis
Kita telah mengetahui bahwa perusahaan berada dalam lingkungan yang terdiri atas elemen-elemen, seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, dan pesaing. Pandangan ini dilukiskan pada gambar 19.1. Perusahaan berusaha untuk menetapkan arus sumber fisik dan informasi secara dua arah dengan semua elemen tersebut kecuali dengan pesaing. Secara ideal, hanya arus informasi yang masuklah yang menghubungkan perusahaan dengan pesaingnya.
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memelihara operasi yang menghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat terus memberikan produk dan pelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Perusahaan harus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala yang diakibatkan oleh lingkungan.walaupun semua elemen dapat mengakibatkan terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari pesaing. Pesaing secara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan tersebut.
Dengan memahami lingkungan perusahaan ini, manajemen berusaha untuk mengerahkan semua sumber-sumbernya dengan suatu cara agar ia mencapai competitive advantage (keuangan kompetitif) yaitu mendapatkan bagian di atas pesaing dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Berulang-ulang perusahaan telah mengerti bahwa salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif adalah informasi.

Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara bertahap. William R.King professor pada University of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern.

Manajemen End User Computing
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unitpelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar tersebut . dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol yang diharapkan.

JENIS END-USER
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.

Strategi End User Computing
Tugas perusahaan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan end-user computing yang memberikan fleksibilitas kepada pemakai untuk melekukan inovasi dalam penggunaan komputer, namun juga harus menetapkan kontrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi, ini merupakan pemecahan yang dapatdiimplemestasikan dengan cepat, namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Sutu contoh perubahan yang mendasar ini adalahbahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan. Pada bagian dibawah ini, kita akan membahas dua strategi tersebut.

KESIMPULAN
Setelah kita mengetahui bersama bagaimana mengatur berbagai sumber daya informasi agar dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna, dalam hal ini organisasi atau perusahaan. Kita harus mampu untuk memilah berbagai informasi dari berbagai sumber sehingga informasi-informasi tersebut menjadi berguna.


DAFTAR PUSTAKA

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3
STAFFSITE 4

BAB VI. BASIS DATA


PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering kali berhubungan dengan banyak hal penting, seperti nomor telepon teman, dokumen-dokumen kantor, nilai kuliah, bukti pembayaran listrik dan masih banyak lagi. Hal-hal diatas dapat dikatakan sebagai data atau jika dalam jumlah yang besar disebut basis data. Oleh karena semakin banyaknya data yang di olah, manusia semakin merasa kesulitan, sehingga diciptakanlah model basis data secara elektronik yang memudahkan manusia untuk membuat, mengakses, merevisi, serta mencetak data-data yang ada. Pembahasan kali ini akan dikhususkan untuk basis data, mulai dari pengertian, model, dan perangkat yang dibutuhkan untuk membuat basis data yang baik.


Pengertian
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) [Ramez2000]. Sedangkan menurut George Tsu-der Chou basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang [Abdul1999]. Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Definisi lain dari basis data menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data. Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai
arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak
dapat disebut basis data.
c. Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data
dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan
user. Dari beberapa definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa basis data memounyai
berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari
dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk
berbagai kepentingan [Waliyanto2000].

Hirarki Data

Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisidari ketiganya adalah sebagai berikut: Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin. Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.


Sistem basis data
Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan database.


Perhatikan gambar 2 di atas. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni database dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS ( Database Management System ).

Metode penyimpanan sekunder
1. Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
2. Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.

Cara Mengolah Data :
1. Pengolahan Batch : mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
2. Pengolahan On – Line : setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
3. Sistem Real Time : sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.




ERA SEBELUM DATABASE
Era penggunaan computer yang ada sebelum konsep database dengan pengulangan data (data redundancy), ketergantungan data (data dependency), dan kepemilikan data yang tersebar (diffused data ownership).

Pengulangan data
Saat sistem pengolahan data dirancang, file data input yang diperlukan oleh sistem tersebut diciptakan tanpa mempertimbangkan bagaimana data tersebut mempengaruhi sistem lain. Mungkin banyak, atau bahakan seluruh, data dalam sustu file baru telah terdapat dalam file yang sudah ada. Hasilnya adalah pengulangan data atau duplikasi.

Ketergantungan data
Ketergantungan data mengacu pada penggabungan yang erat antara spesifikasi data dan program computer. Karakteristik data seperti panjang field, panjang catatan, dan lain – lain dikodekan kedalam tiap program yang mengakses data tersebut.

KEBANGKITAN ERA DATABASE
Organisasi logis (logical organization) mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pemakai melihat data. Organisasi fisik (physical organization), sebaliknya merupakan cara computer melihat data – sebagai file – file yang terpisah. Tugas spesialis informasi adalah menyediakan organisasi logis yang diperlukan oleh pemakai dalam kendala dari organisasi fisik.

Integritas logis dalam satu file
Dua pendekatn memungkinkan catatan – catatan pada satu file dipih berdasarkan karakteristiknya daripada berdasarkan kuncinya. Pendekatan ini disebut inverted file dan linked list. Keduanya membutuhkan DASD.

Inverted file. Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu, tetapi suatu indeks yang menyertainya memungkinkan catatan – catatan dari file itu dipilih dalam urutan yang berbeda. Inverted file dirancang untuk memecahkan jenis masalah berupa permintaan manajer atas laporan yang mendaftarkan hanya catatan –catatan tertentu dalam suatu file. Inverted file index seperti itu, juga sering disebut indeks sekunder.

Linked list.
Suatu file tersendiri, yaitu salesperson link, ditambahkan pada tiap catatan dalam file master wiraniaga. Field tersebut berisi link, atau pointer, yang menghubungkan semua catatan dari setiap wiraniaga. File yang berisi link filed disebut linked list.

Integritas logis antara beberapa file
Link digunakan untuk saling menghubungkan catatan- catatan dalam satu file dengan catatn – catatan yang berhubungan dengan secara logis di file – file lain. Sistem GE ini dimulai, yaitu integrated data store, dan merupakan langkah maju pertama menuju satu database terintegrasi dari beberapa file.

KONSEP DATABASE
Database adalah suatu koleksi computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi logis dari catatan – catatan dalam banyak file ini disebut konsep database. Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

STRUKTUR DATABASE
Hubungan eksplisit.
Satu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan – catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan – catatan tersebut dalam suatu hirarki, ini disebut struktur hirarki.
Suatu catatan yang memiliki anak catatan disebut parent, dan anak catatan itu disebut children.

Hubungan implisit
Hubungan implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatn data yang telah ada. Data dalam database relasional ada dalam bentuk tabel – tabel yang disebut flat file. Flat file adalah suatu penyusunan data dua dimensi dalam kolom – kolom dan baris – baris.

Keuntungan DBMS :
 Mengurangi pengulangan data
 Mencapai independensi data
 Mengintegrasikan data dari beberapa file
 Mengambil data dan informasi secara tepat
 Meningkatkan keamanan
Kerugian DBMS :
 Memperoleh perangkat lunak yang mahal
 Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar
 Mempekerjakan dan mempertahankan staff DBA

Peranan database & DBMS dalam memecahkan masalah
Peranan DATABASE :
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan
berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.

Peranan DBMS :
1. Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
2. Data dan program menyatu.
3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

Kesimpulan

Dalam sebuah era informasi yang semakin kompleks, basis data berbasis elektronik menjadi pilihan yang tepat untuk mengatur setiap data penting sebuah organisasi. Dalam hal ini ketersedian perangkat baik itu berupa perangkat keras dan lunak menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak, dan untuk mewujudkan sebuah sistem basis data berbasis elektronik dibutuhkan pula manajemen basis data atau DBMS.

Daftar pustaka

STAFFSITE 1
STAFFSITE 2
STAFFSITE 3
STAFFSITE 4

BAB II. E-COMMERCE


PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat banyak perubahan diberbagai bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah cara menjual dan membeli. Dalam perdagangan konvensional, kelompok penjual dan pembeli harus bertatap muka disuatu tempat yang disebut dengan pasar. Proses inilah yang disebut jual-beli. Namun setelah diperkenalkannya EDI (Electronical Data Interchange) dan EFT (Electronic Fund Transfer) pada akhir tahun 1970an, cara tersebut mulai berubah secara perlahan. Pada awalnya perkembangan EDI dan EFT digunakan oleh pelaku bisnis untuk keperluan mengirim faktur dan nota penjualan atau pembelian secara elektronik, kemudian perkembangan terus berlanjut dengan adanya ATM (Automated Teller Machine), kartu kredit, dan telepon banking. Pengembangan selanjutnya adalah penggunaan internet atau World Wide Web yang di temukan oleh Tim Berners-Lee, dengan penemuan ini kegiatan transaksi elektronik menjadi semakin mudah namun alasan kemamananlah yang menghambat perkembangan transaksi elektronik melalui jaringan internet hingga tahun 2000. Hingga saat ini perkembangan e-commerce semakin pesat dan bahkan beberapa perangkat bergerak sudah mendukung transakasi elektronik. Tulisan ini akan membahas pengertian e-commerce, sarana dan teknologi yang dibutuhkan untuk e-commerce, jenis-jenis e-commerce, e-payment, serta pengamanan data yang harus dilakukan untuk keamanan transaksi.


Apa itu e-commerce?

E-commerce adalah sebuah singkatan dari electronic commerce. Terminologi yang biasa digunakan selain e-commerce adalah ecommerce atau e-comm. Pengertian mendasar dari e-commerce adalah aktivitas penjualan atau pembelian barang atau jasa secara elektronik dengan sistem elektronik melalui koneksi internet atau jaringan computer. Dalam kenyataannya e-commerce memerlukan berbagai persiapan teknis yang matang meliputi hardware dan koneksi internet, software, dan brainware. E-commerce juga berarti kesiapan masyarakat atau pelanggan untuk bertansaksi secara elektronik dan memahami kelemahannya karena e-commerce hanya berperan menghubungkan penjual dan pembeli secara elektronik dan barang yang dijual secara online memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke tangan pembeli.

Sarana yang dibutuhkan untuk e-commerce

Membangun sebuah sistem elektronik bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan, oleh karena itu untuk membangun e-commerce kita membutuhkan :
• Hardware yang dibutuhkan untuk e-commerce berkaitan dengan media penyimpanan yang dapat menampung ratusan hingga jutaan data pembeli.
• Software yang dibutuhkan juga harus mampu mengorganisasi data penjualan dan pembelian serta informasi pelanggan.
• Selain itu jaringan internet juga tidak kalah penting dalam membangun sistem e-commerce karena berfungsi untuk memberikan layanan ke pengguna untuk dapat mengakses produk barang dan jasa yang ditawarkan secara online.
Tiga hal utama ini akan membangun dan menstimulasi terbentuknya sebuah sistem yang kompleks dalam aktivitas pentransferan modal, pengadaan barang, pemasaran online, pemrosesan transaksi secara online, pertukaran data elektronik, manajemen pengolahan barang, dan pengumpulan data secara otomatis.

Jenis-jenis e-commerce

E-commerce memiliki beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan siapa yang bertransaksi :
• Business-to-business (B2B)
• Business-to-consumer (B2C)
• Business-to-employee (B2E)
• Business-to-government (B2G) (also known as Business to Administration or B2A)
• Business-to-machines (B2M)
• Business-to-manager (B2M)
• Consumer-to-business (C2B)
• Consumer-to-consumer (ะก2C)
• Citizen-to-government (also known as consumer-to-administration or C2A)
• Government-to-business (G2B)
• Government-to-citizen (G2C)
• Government-to-employee (G2E)
• Government-to-government (G2G)
• Manager-to-consumer (M2C)
• Peer-to-peer (P2P)

E-payment

E-commerce selalu berpasangan dengan e-payment, yaitu cara pembayaran barang yang dijual secara online. E-payment juga dapat dilakukan secara online dengan cara :


• Standards: SET, Mondex
• Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP
• Virtual wallet, EMV electronic purse
• Credits and debits on the Internet, First Virtual.
• Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok OpenFinancial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya.
• Stocks and trading
• Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) Java Card, Open Card Framework.


Keamanan transaksi

Seperti kita ketahui bahwa internet selama ini selalu memiliki hal positif dan negatif. Hal yang positif tentu sangat menguntukan bagi setiap pengguna internet, namun sisi negatif dari internet tentu ditolak setiap orang. Salah satu sisi negatif yang banyak menimpa masyarakat adalah pencurian data pribadi berupa nomor rekening, user id, dan password. Hal ini marak terjadi karena banyak data-data sensitif dengan lalu-lintas data yang besar tersimpan dalam jaringan internet. Oleh karena itu untuk membangun sistem e-commerce diperlukan penguncian atau enkripsi data yang melewati jaringan internet agar peretas tidak memanfaatkannya untuk pencurian data sensitif.

Teknik yang dapat digunakan untuk mengamankan transaksi elektronik antara lain :

1. Infrastruktur Kunci Publik (IKP)
IKP terdiri dari :
• Certification Authority (CA). Merupakan sebuah body / enity yang memberikan dan mengelola sertifikat digital yang dibutuhkan dalam transaksi elektronik. CA berhubungan erat dengan pengelolaan public key system. Contoh sebuah CA di Amerika adalah Verisign (www.verisign.com). Adalah merugikan apabila perusahaan di Indonesia menggunakan fasilitas Verisign dalam transaksi eCommerce. Untuk itu di Indonesia harus ada sebuah (atau lebih) CA. Sayangnya, untuk menjalankan CA tidak mudah. Banyak hal teknis dan non-teknis yang harus dibenahi. CA dapat diimplementasikan dengan menggunakan software yang komersial (seperti yang dijual oleh Verisign) dan juga yang gratis seperti yang dikembangkan oleh OpenCA1.
• Pretty Good Privacy (PGP). PGP dapat digunakan untuk authentication, encryption, dan digital signature. PGP umum digunakan di bidang eMail. PGP memiliki permasalahan hukum (law) dengan algoritma enkripsi yang digunakannya, sehingga ada dua sistem, yaitu sistem yang dapat digunakan di Amerika Serikat dan sistem untuk internasional (di luar Amerika Serikat). Implementasi dari PGP ada bermacam-macam, dan bahkan saat ini sudah ada implementasi dari GNU yang disebut GNU PrivacyGuard (GPG).
• Privacy Enhanced Mail (PEM). PEM merupakan standar pengamanan email yang

• PKCS. Public Key Cryptography Standards.
• S/MIME. Selain menggunakan PGP, pengamanan eMail dapat juga dilakukan dengan menggunakan standar S/MIME. S/MIME sendiri merupakan standar dari secure messaging, dan tidak terbatas hanya untuk eMail saja. Beberapa vendor EDI sudah berencana untuk menggunakan S/MIME sebagai salah satu standar yang didukung untuk messaging. Informasi mengenai S/MIME dapat diperoleh dari berbagai tempat, seperti misanya: S/MIME Central
• Secure Sockets Layer (SSL). Seperti dikemukakan pada awal dari tulisan ini, eCommerce banyak menggunakan teknologi Internet. Salah satu teknologi yang digunakan adalah standar TCP/IP dengan menggunakan socket. Untuk meningkatkan keamanan informasi keamanan layer socket perlu ditingkatkan dengan menggunakan teknologi kriptografi. Netscape mengusulkan pengamanan dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) ini. Untuk implementasi yang bersifat gratis dan open source, sudah tersedia OpenSSL project (http://www.openSSL.org). Selain SSL ada juga pendekatan lain, yaitu dengan menggunakan Transport Layer Security (TLS v1).

2. Kriptografi
Kriptografi merupakan cara yang banyak ditempuh untuk mengamankan data secara elektronik yaitu dengan berbagai algoritma yang dirancang khusus untuk enkripsi data melalui password dengan teknik-teknik enkripsi seperti matriks trithemius, operasi bitwise, enkripsi dua chipper dan blok chipper.

3. One Time Pasword. Penggunaan password yang hanya dapat dipakai sebanyak satu kali. Biasanya password angka digital yang merandom angka setiap kali transaksi.

4. Konsultan keamanan. Konsultan, organisasi, dan institusi yang bergerak di bidang keamanan dapat membantu meningkatkan dan menjaga keamanan. Contoh organisasi yang bergerak di bidang ini adalah IDCERT.


Kesimpulan
Perdagangan elektronik di era global ini menjadi pilihan tepat bagi setiap individu yang bermobilitas tinggi, sebeb tanpa harus berhubungan langsung dengan pihak bank kita dapat melakukan transaksi dimana pun dan kapan pun. Namun kemudahan ini juga memiliki banyak kelemahan pada hal keamanan data saat transaksi, oleh karena itu sangat dibutuhkan metode-metode pengamanan data sepertiOne Time Password, PGO, dan CA.


Daftar Pustaka
LINK 1
WIKIPEDIA